Callosciurus Notatus

Bajing kelapa (Callosciurus notatus) merupakan salah satu spesies tupai yang termasuk dalam subfamili Sciurinae dalam famili Sciuridae. Namun, menurut Tamura & Yong (1993) menjelaskan bahwa bajing kelapa merupakan spesies yang berbeda dari tupai. Pada tingkatan ordo, bajing dan tupai berasal dari ordo yang berbeda karena bajing kelapa berasal dari ordo Rodentia, sedangkan Tupai berasal dari ordo Scandentia (Andalisa et al, 2018). Bajing kelapa (Callosciurus notatus) adalah satwa arboreal atau hewan yang hidupnya bergantung pada pepohonan sebagai tempat makan dan bersarang (Mustari et al, 2014). Salah satu ciri yang membedakan tupai ini dengan spesies lain dalam genus yang sama adalah habitatnya yang dimana biasanya banyak ditemukan pada wilayah perkebunan atau hutan sekunder (Sari et al, 2020).

Spesies ini tersebar pada beberapa wilayah meliputi Semenanjung Malaya, Thailand, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Lombok, serta pulau-pulau di sekitarnya yang berada pada ketinggian 500-1100 mdpl (Andalisa et al, 2018). Makanan dari spesies ini sebagian besar terdiri dari daun dan buah-buahan, tetapi juga memakan serangga dan telur burung. Selain itu, spesies ini memiliki kemampuan mematahkan ranting terbuka yang mengandung larva semut sebagai makanan dan dapat memakan buah-buahan yang jauh lebih lebih besar dari ukuran tubuhnya, seperti mangga, nangka, atau kelapa. Oleh karena itu, di beberapa tempat hewan ini dianggap sebagai hama oleh petani karena banyak ditemukan di wilayah hutan, kebun, dan area pertanian (TNP, 2022).

Bajing kelapa termasuk ke dalam famili Sciuridae dengan ciri-ciri morfologi memiliki panjang tubuh rata-rata 175-223 mm dan berat badan 150-280 g. Selain itu spesies ini memiliki warna bulu agouti kecoklatan di bagian atas dan oranye kemerahan di bagian bawah dan memiliki garis-garis khas hitam sempit pada sisi tubuhnya. Bajing kelapa biasanya ditemukan hidup sendiri atau dalam kelompok kecil dan merupakan hewan yang bersifat diurnal atau aktif pada siang hari. Aktivitas mereka biasanya selalu berhubungan dengan mencari makanan (Sari et al, 2020). Berdasarkan laporan International Union for Conservation of Nature (IUCN) (2016) menyatakan bahwa bajing kelapa termasuk dalam status kategori Least Concern atau yang berarti spesies yang kurang diperhatikan atau tidak terancam punah dengan tingkat penurunan populasi yang rendah.

Referensi :

Andalisa, L., Rizaldi, Nurdin, J. 2018. Estimasi Populasi Bajing Kelapa (Callosciurus
notatus
Boddaert, 1785) Famili Sciuridae di Nagari Koto Dalam, Kecamatan Padang
Sago, Sumatera Barat. Jurnal Metamorfosa V, (2): 210-213.

IUCN, 2016 : Callosciurus notatus, Callosciurus notatus (Plantain Squirrel) (Iucnredlist.org).

Mustari, A.H., Zulkarnain, I., Rinaldi, D. 2014. Species Diversity and Distribution of Mammals in IPB Dramaga Campus, Bogor. Media Konservasi, 19(2): 117-125.

Sari, R.M., Tjong, D.H., Roesma, D.I. 2020. Morphological variation of plantain squirrel Callosciurus notatus (Boddaert, 1785) (Rodentia: Sciuridae) populations in West Sumatra, Indonesia. Asian Journal Of Forestry, 4(2): 54-60.

TNP, 2022 : Callosciurus notatus, Pieter Boddaert, 1785 Plantain squirrel (thainationalparks.com)

Kampung Satwa

Kedung Banteng, Sumberagung, Kec. Moyudan, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

You may also like...